"Kaya" yang sesungguhnya
- Detail
- Dibuat: Senin, 30 November -0001 00:00
- Ditulis oleh Admin - Daarul Qur\'an Alkautsar
Rasulullah ﷺ bersabda, "Bukanlah kaya itu karena banyaknya harta benda akan tetapi kaya itu adalah kaya jiwa" ... (HR Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi)
Ada apa dengan kaya jiwa? Sesungguhnya, "Orang yang kaya jiwanya akan menjadi orang qana'ah (merasa cukup) dengan rezeki yang Allah karuniakan.
Dia tidak mengharapkan tambahan tanpa kebutuhan, tidak terus menuntut dan meminta. Akan tetapi, dia rela dengan apa yang Allah bagikan baginya, seakan dia kaya selamanya.
Namun sebaliknya, orang yang miskin jiwanya, dia tidak merasa cukup dengan rezeki yang Allah Ta'ala berikan. Dia akan terus mencari tambah dengan segala cara (tidak peduli halal ataukah haram).
Kemudian, apabila harta yang diinginkannya tidak tercapai, dia akan merasa sedih, kecewa, dan putus asa. Dia pun seakan tidak berharta karena tidak pernah merasa cukup dengan yang ada ... (Ibnu Hajar Al-Ashqalani, Fathul Bâri)
Maka, tanpa mengabaikan ikhtiar yang optimal, jadikan hati kita ridha kita dengan rezeki yang Allah Ta'ala bagikan. Sebab, dengan cara itulah kita akan menjadi orang terkaya.
Bukankah Nabi ﷺ telah bersabda, "Siapa di antara kalian yang pada waktu pagi hari dalam keadaan sehat badannya, merasa aman dalam hatinya, dan punya makanan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia telah diberikan kepadanya" ... (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Yuk... Raih Keberkahan dan juga Amal Sholeh dengan men-share kebaikan, jangan biarkan kebiakan berhenti di Anda Sendiri..