Program Pondasi Saluran Air

I. MUKADDIMAH

Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT, Rumah Tahfizh Al Kautsar berdiri pada tanggal 18 Juni 2011, dengan nama Yayasan Daarul Quran Al Kautsar Cibinong dan telah dicatatkan pada badan hukum (akte Notaris Evy Triviani, S.H. Tgl 06 Juni 2012 No. 01).Dalam rangka mengimplementasikan cita-cita mewujudkan generani Qur'ani yang mandiri dan dapat berkiprah dalam dunia dakwah, kami mulai membangun sarana dan prasarana antara lain Mushalla dan Asrama yang berlokasi di RT 02 RW 04 No. 53 Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Selain sarana dan prasarana yang tersebut diatas, kami juga menyediakan lahan kolam budidaya ikan konsumsi sebagai bekal kompetensi dan ketrampilan santri untuk menciptakan kemandirian. Insya Allah di masa yang akan datang di atas areal tersebut akan segera kami dirikan sarana penunjang lainnya sebagai pengembangan lembaga Tahfizh Qur'an.

Selengkapnya...

Hafalan Alquran Dapat Mencegah Berbagai Penyakit

Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden. Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan

Selengkapnya...

Qa’idah Bagdadiyah

Mungkin sudah banyak yang melupakan medote baca Qur’an ini. Sejak munculnya metode baca Iqra’ pada tahun 1980-an, perlahan-lahan Qa’idah Bagdadiyah kehilangan ‘gigi’-nya. Apalagi, kemunculan Iqra’ kemudian segera memancing tumbuh suburnya metode-metode baca lainnya, seperti al-Barqi, Hatta’iyah, an-Nur, Tilawati, Ummi, dan (sepertinya) belasan lainnya. Sebelum Iqra’, sebenarnya metode Qira’ati muncul lebih dahulu – bahkan sebenarnya Iqra’ diilhami oleh Qira’ati – namun sebagai ‘gerakan’, Iqra’ lebih masif, sehingga benar-benar menjadi fenomena baru pada waktu itu. Sejak itu, metode baca Qur’an yang dianggap lebih sistematis itu digunakan di hampir semua kalangan, juga tentu saja sekolah-sekolah.

Masifnya penggunaan Iqra’ dan berbagai metode baca lainnya segera menenggelamkan metode baca “tradisional”, yaitu Qa’idah Bagdadiyah”. Metode ini sepertinya 'serta merta' dianggap tidak sistematis dalam tahap-tahap pembelajaran baca Qur'an. Namun, meski

Selengkapnya...

Subhanallah, Baca al-Quran Turunkan Nyeri Pascamelahirkan

ibu hamil bc quran

Peneliti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Hasto Andi Irawan mengatakan membaca al-Quran secara tartil dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan skala nyeri pada ibu pascamelahirkan secara caesar. "Penelitian yang saya lakukan menunjukkan setelah membaca al-Quran selama 10 menit, 16 dari 31 pasien yang dijadikan sampel di Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta mengalami penurunan dari berbagai skala nyeri setelah menjalani operasi caesar," katanya di Yogyakarta, dikutip Antara Ahad (16/09/2013).

Selengkapnya...

Ulama Besar yang Menuntut Ilmu Saat Berumur 70 Tahun

SHALIH BIN KAISAN AL AYAMANI memulai menuntut ilmu pada usia tua, ada yang menyatakan di usia 70 tahun. Namun Allah memberikan keberkahan umur dan memberikan usia panjang hingga beliau wafat pada usia di atas 140 tahun. Dengan kesungguhan dalam menuntut ilmu, belia akhirnya menjadi hafidz hadits yang termasuk periwayat dari hadits-hadits di Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Termasuk murid-murid beliau adalah ulama besar semisal Imam Malik dan Ibnu Iyainah. (Tahdzib At Tahdzib, 4/350) Hikmah yang bisa diambil dari riwayat ini, hendaklah kita tidak berputus asa dalam mencari ilmu meski usia sudah semakin tua, karena kita tidak tahu sampai umur berapa kita akan wafat dan tidak mampu lagi menuntut ilmu.

Iklan
banner-1